Jumat, 13 Maret 2015

Mati Satu Tumbuh Seribu

Kalian semua pasti tau atau pernah mendengar istilah "Mati Satu Tumbuh Seribu" Kalo ada yang gak tau kebangetan banget, mungkin lo terlalu lama stalking jokes #SaveHajiLulung yang udah basi. Tapi berhubung gua baik, gua kasih tau deh; Mati Satu Tumbuh Seribu artinya adalah segala sesuatu yang hilang, akan ada gantinya.

Istilah mati satu tumbuh seribu biasanya muncul saat putus cinta, entah keluar dari mulut teman, sahabat, atau keluarga pas lagi curhat pasca putus cinta.

Sebelumnya gua mau nanya dulu, kalian pasti pernah yang namanya putus cinta, ya kan? ya kan? Hehe udah santai bro, mati satu tumbuh seribu.

Dalam kasus gua juga sama, lagi sayang-sayangnya tiba-tiba pacar minta putus, alasannya klasik banget lagi, "Sayang, aku minta putus, aku mau fokus jadi diri sendiri" Dalam hati gua; HAH? MAKSUDNYA? JADI SELAMA INI GUA PACARAN SAMA SIAPA? SAMA SETAN YANG SUKA NGERASUKIN PESERTA UJI NYALI? Hmm.. oke gua berlebihan, ngomong dalam hati (kayak sinetron aja, ngomong dalam hati pas niat jahat atau merasa tertindas). Kan klasik banget ya kan, kalo alasan minta putusnya "aku mau fokus ngebantu KPK memberantas korupsi" atau "aku mau fokus ngejar mimpi aku keliling dunia (baca: main get rich) masih bisa gua terima, tapi itu.. Ah, sudahlah.

Sebenarnya gua orangnya kurang percaya sama hal-hal yang kayak gitu, tapi berhubung hati gua sakit, gua mencoba untuk percaya, supaya gua tetap tegar dan tersenyum menerima kenyataan yang ada, kalo gua putus cinta.

Tapi ada masalah, ya namanya juga hidup, akan selalu ada masalah. TUMBUH SERIBU? Yang gua cerna dari kata tumbuh seribu itu maksudnya gua harus milih seribu cewek? Jujur gua belom siap buat jadi playboy, dan gua sama sekali gak berbakat soal itu. Hikmah yang sangat bernilai harganya dari sebuah putus cinta; yap, gua jadi playboy. Hahaha mesti milih satu dari seribu cewek.

Kriteria cewek idaman gua gak ribet kok. Yang penting dia terima gua apa adanya, cantik, seksi, cara berpakaiannya simple, kalo jalan, makan, atau nonton bioskop bayarnya patungan, dan yang pasti sayang sama gua. Tapi seperti yang gua bilang tadi. Jujur, gua belom siap, apalagi harus mencoba membangun sebuah hubungan pacaran lagi sesingkat ini, inget, gua baru putus cinta.

Prinsip gua mungkin sama kayak kebanyakan orang. Gua selalu menghargai sebuah proses, jadi gua mau ikutin prosesnya. Gua mau sakit hati, galau, bikin puisi, mau main twitter pas malem minggu, ngerasa tersentil kalo ada yang lagi nyindir jomlo di social media, mau susah move on, dan lain-lain selayaknya orang yang habis putus cinta. Jadi gua putuskan buat nggak memancing di air keruh, menjadi playboy karna putus cinta.

Makna dari tulisan ini adalah; kalau kalian belum siap dengan istilah "Mati Satu Tumbuh Seribu" coba pakai istilah yang pasti "Mati Satu Tumbuh Galauku"

Sabtu, 31 Januari 2015

Untuk Sebuah Pertemuan

Kepada pertemuan yang selalu kita dambakan
Puaskan rindu dengan segala perayaan

Kelak; kau dan aku saling rengkuh dada
Ciuman-ciuman hangat, bir dalam gelas, serta desah-desah yang samar

Dan kita; menjadi sepasang kekasih yang tak kenal dosa itu siapa

Kepada waktu, kepada lalu, kepada entah
Telah kutitipkan doa
Semoga amin, menjadi hadiah terbaik Tuhan untuk kita

Jumat, 30 Januari 2015

Ayah

Ayah
Yang saat aku masih kecil
Ketika pulang ke rumah pada malam hari
Ia memberikanku satu buah Apel
Hasil malak
Katanya dengan sedikit bangga

Ayah
Yang saat aku masih kecil
Ia suka mengajakku ke warung jamu
Menemani dia minum intisari
Meskipun banyak teman-temannya
Ia tak malu

Aku Sayang Ayah
Seorang pria brengsek melarat yang mampu menyekolahkan dan membesarkanku
Seorang pria brengsek yang selalu berhasil membuatku menjadi bocah pengecut, sehingga tak ada setitik pun keberanian untuk menyampaikan sebuah rasa sayang dan terima kasih untuk segala kepadanya

Jumat, 21 November 2014

Telanjang

Telanjanglah sayang
Kenapa harus malu?
Tidakkah kau ingat, kita dilahirkan telanjang bulat, keluar dari rahim Ibu yang sesak
Melewati bagian terintim yang disukai bapak-bapak yang mirip denganmu

Telanjanglah sayang
Kenapa harus takut?
Tidakkah kau tahu
Semesta yang sesungguhnya itu tubuhmu
Bebaskan semua jeratan benang-benang yang menutupi keindahanmu

Telanjanglah sayang
Kenapa harus merasa rendah?
Tidakkah kau mengerti
Kerendahan seseorang bukan dari seberapa terbuka pakaiannya
Tapi seberapa kau mampu menjaga keutuhan harga dirinya

Telanjanglah sayang
Mari kita buktikan ini cinta atau nafsu belaka

Kamis, 13 November 2014

Aku pernah mencintainya

Pernah aku mencintai seorang wanita
Tidak cantik memang
Namun senyumnya mampu membuatku tenggelam di dalam lautan
Bersama ribuan semut
Bersaing demi menikmati manisnya

Pernah aku mencintai seorang wanita
Tidak kaya memang
Namun semangatnya membuatku lupa
Hidup tak melulu foya-foya dan hura-hura untuk bahagia
Karena dengan sekadar kata cukup
Bisa menciptakannya

Kini
Seorang wanita yang pernah kucintai itu entah di mana
Entah dengan siapa
Entah berbuat apa
Entahlah

Aku hanya sedang ngingatnya
Seperti seorang anak kecil  yang akan selalu ingat di mana ia menaruh mainan kesukaannya

Pernah aku mencintai seorang wanita
Tidak terlalu mencintaiku memang
Namun
Aku pernah (masih) sangat mencintainya

Rabu, 19 Februari 2014

Pasar Minggu itu, Kamu

"Sepenggal Kisahku Di Pasar Minggu"

Aku sampai dari rumahku yang tak begitu jauh dari pasar minggu
Aku parkirkan motor di pinggir jalan di samping pangkalan ojek depan tukang es kelapa
Di sampingnya ada sebuah warung lapo yang bau dengan minuman tuaknya
Dan sesekali terdengar suara-suara lantang menyanyikan lagu-lagu santai dan merakyat
Mungkin ekspresi hati yang menjerit dengan hidup yang teramat sangat berat
Karena pemerintah yang tidak memikirkan rakyatnya
Atau mungkin saja mereka pelanggan dari warung tuak tersebut
Entahlah
Aku tak ingin memikirkan sampai sedetail itu

Sudut mataku hanya fokus tertuju pada satu arah
Dimana kendaraan berlalu lalang dan bus-bus yang tidak tahu aturan menurunkan penumpangnya di atas sehabis jalan terowongan
Setiap bus kuperhatikan
Setiap penumpang yang turun kupandangi
Seraut wajah itu belum nampak juga
Memang ada dua bus jurusan di situ yang suka berhenti seenaknya
Menurunkan para penumpang seperti membuang kulit kacang yang sudah tak bernilai karna sudah diambil isinya
Yaitu bus 62 dan 640
Aku lebih suka memperhatikan penumpang yang turun dari bus 640
Karena seseorang yang kutunggu naik bus itu

Kegiatanku sambil menunggu kedatangan seseorang yang kutunggu itu hanya melihat, memandang, serta memperhatikan semua kegiatan yang ada di sekitarku
Angkot dan bus yang berhenti seenaknya
Mungkin mereka sedang mengejar setoran yang selalu lari di pikiran demi anak atau istrinya
Pikirku
Juga orang-orang sekitar yang pulang sehabis bekerja dengan lunglai, letih, mungkin karna belum menerima gaji

Setelah beberapa lama akhirnya seraut wajah itu datang
Orang yang kutunggu dengan penuh kekhawatiran itu datang dengan membawa sedikit senyuman
Orang yang sangat aku kasihi dan
sayangi
Dia menghampiriku
Dan akhirnya kami pun pulang

Yang aku tidak habis pikir
Ternyata dia turun dari bus 62 yang tadi tidak terlalu aku perhatikan
Dia beralih bus dari 640 ke 62 di kalibata
Karna supir busnya mau putar arah
Katanya

"Aku suka sepenggal kisah itu. Mengingatkan ternyata ada sedikit kenangan bermukim di pasar minggu. Itu kamu"