Sabtu, 31 Januari 2015

Untuk Sebuah Pertemuan

Kepada pertemuan yang selalu kita dambakan
Puaskan rindu dengan segala perayaan

Kelak; kau dan aku saling rengkuh dada
Ciuman-ciuman hangat, bir dalam gelas, serta desah-desah yang samar

Dan kita; menjadi sepasang kekasih yang tak kenal dosa itu siapa

Kepada waktu, kepada lalu, kepada entah
Telah kutitipkan doa
Semoga amin, menjadi hadiah terbaik Tuhan untuk kita

Jumat, 30 Januari 2015

Ayah

Ayah
Yang saat aku masih kecil
Ketika pulang ke rumah pada malam hari
Ia memberikanku satu buah Apel
Hasil malak
Katanya dengan sedikit bangga

Ayah
Yang saat aku masih kecil
Ia suka mengajakku ke warung jamu
Menemani dia minum intisari
Meskipun banyak teman-temannya
Ia tak malu

Aku Sayang Ayah
Seorang pria brengsek melarat yang mampu menyekolahkan dan membesarkanku
Seorang pria brengsek yang selalu berhasil membuatku menjadi bocah pengecut, sehingga tak ada setitik pun keberanian untuk menyampaikan sebuah rasa sayang dan terima kasih untuk segala kepadanya